Sugeng Rawuh di Dunia Kecil-ku

Matur suwun telah berkenan berkunjung ke dunia kecilku...dunia ilusiku yang palsu dan bisu...

GAMBAR ILUSI-KU

GAMBAR ILUSI-KU
Hanya sebuah gambar yang palsu dan bisu

Minggu, 04 April 2010

Istiqamah, dalam Upaya Penataan Manajerial Bumi

Setidaknya ada lima perintah dari Tuhan kepada umat Islam untuk bersikap teguh pada pendirian atau istiqamah. Yakni dalam surat Yunus ayat 89; "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui". Dilanjutkan di Surat Huud ayat 112; Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Surat Fushilat ayat 6 pun telah menjelaskan; Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasannya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepadaNya dan mohonlah ampun kepadaNya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya. “Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita)". (Assyura’: 15)
Dalam surat al Jaatsiyah ayat 18 dengan jelas Allah berfirman; “Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui”. Dan yang terakhir ada di dalam surat al Ahqaaf ayat 13: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.
***
Beberapa Firman Allah di atas, bisa kita tarik benang merah kesimpulan; bahwa Tuhan telah memerintahkan kita untuk tetap teguh dalam pendirian, untuk tetap konsisten kepada setiap apa yang kita yakini benar, untuk tidak bersikap sebagaimana para munafiqin –yang inkonsistensi terhadap segala apa yang mereka katakan. Fakhruddin Ar-Razi 544-606 H. / 1150-1210 M. dalam kitabnya Mafatihul Ghoib telah menjelaskan; bahwa Istiqamah, sangat berkait dengan aqidah dan segala amal baik yang kita lakukan. Baik yang bersangkutan khusus dengan kepercayaan kita, ataupun yang bersinggungan dengan isi wahyu beserta penjelasan syari’at Islam.
Lebih lanjut, dalam hematnya ar-Razi menjelaskan; memang tidak dapat dipungkiri lagi jika berpegang teguh untuk istiqamah yang benar-benar tak keluar dari garis yang telah ditetapkan baik yang ditetapkan oleh agama, ataupun ketetapan pemerintah termasuk perkara yang sulit. Istiqamah dalam perspektif Islam berarti teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal yang saleh. Senantiasa konsisten kepada jalan yang lurus, konsisten terhadap ajaran-ajaran Tuhan yang termaktub di dalam ayat-ayat Qauliyah (al-Qur’an-Sunah), serta tetap teguh pendirian dalam mempercayai ayat-ayat Kauniyah yang terdapat pada tanda-tanda kekuasaan penciptaan beserta sifat-sifat yang menyertai makhluk-Nya.
Istiqamah berarti menjaga sebuah komitmen dalam segala bentuk apa yang telah kita ucap, pikir dan lakukan. Jika kita berucap A, maka dalam perjalanannya kita tetap istiqamah (terus menerus) untuk senantiasa mengucapkan A, tidak beralih ke B, C atau D. Dalam berpikir pun demikian, meski sebuah hasil pikir adalah bentuk dari proses menuju kebenaran yang terkadang dapat berubah, namun ke-istiqamahan pikir berarti tetap berpegang teguh pada kebenaran pikir, dan tidak membalikkannya ke jalan kesalahan atau kepicikan pikir. Istiqamah dalam laku, berarti sebuah laku atau amal akan senantiasa terus menerus dilakukan dan takkan berhenti sampai pada titik akhir kehidupan dalam upaya menuju kualitas laku.
Taruhlah contoh, jika semua orang berjalan pada posisi masing-masing sesuai profesi dan tetap berpegang teguh pada koridor kebenaran, maka apa yang di inginkan Tuhan kepada kita, dan apa yang kita inginkan untuk hidup semakin tenang dan sejahtera, insya Allah akan menjadi kenyataan. Seorang Pemimpin, baik Pemimpin Negara, Pemimpin Perusahaan, Pemimpin Organisasi -dan lain seterusnya- beserta jajaran bawahannya, tatkala menjalankan tanggung jawabnya secara istiqamah, secara terus menerus berusaha untuk berupaya memperbaiki kinerjanya dan berpegang teguh pada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan, baik peraturan hukum agama –sesuai keyakinannya masing-masing-, atau peraturan hukum pemerintah –sesuai kapasitasnya sebagai warga Negara, maka persoalan korupsi yang telah menggejala dewasa ini, persoalan kolusi atau nepotisme tidak akan tumbuh sebagaimana yang ada saat ini.
Seorang Kiai, Pegawai, Pedagang, sampai Petani, jika semuanya tetap konsisten dalam meperteguhkan untuk senantiasa istiqamah dalam menjalankan fungsinya masing-masing dan sesuai jalan koridornya, maka segala aktifitas kehidupan ini akan terwujud keseimbangan yang tidak saling bertentangan dan bertabrakan. Hal inilah yang di inginkan oleh Allah kepada hambanya sesuai ayat-ayat Qauliyah yang terdapat dalam dustur agama Islam.
Penulis memiliki keyakinan jika semua manusia yang berada dimuka bumi ini bisa berpegang teguh, konsisten, menjaga komitmen atau istiqamah terhadap apa yang mereka ucap, pikir dan lakukan, maka bangunan bumi ini akan semakin tertata dengan rapi dan bertambah indah. Fungsional manusia sebagai khalifah pun akan semakin kentara dalam menjalankan tugasnya untuk memakmurkan dan membangun bayang-bayang surga-Nya di muka bumi ini. Seperti itulah bentuk dari istiqamah, maka tak heran jika ada adagium yang menyatakan istiqamah lebih utama dari seribu karamah para wali. wallahu a’lam…

Khartoum, 4 April 2010

Abdi Gusti
Taufiq Zubaidi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar