Sugeng Rawuh di Dunia Kecil-ku

Matur suwun telah berkenan berkunjung ke dunia kecilku...dunia ilusiku yang palsu dan bisu...

GAMBAR ILUSI-KU

GAMBAR ILUSI-KU
Hanya sebuah gambar yang palsu dan bisu

Rabu, 19 Mei 2010

Ingkar Janjinya Bani Israil kepada Allah

Tafsir Surat Al Baqarah ayat 85-86

Oleh: Taufiq Zubaidi

Kedua ayat yang akan kita kaji ini merupakan bagian dari kedua ayat sebelumnya (ayat ke 83 dan 84 dari surat al-Baqarah ). Kedua ayat sebelumnya dengan dua ayat ini nanti adalah dalam satu kesatuan membahas tentang “Ingkar Janjinya Bani Israil kepada Allah”. Janji-janji tersebut telah disebutkan di dua ayat sebelumnya, yang berisi sepuluh janji. Ayat pertama berisi tentang delapan janji (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Di tambah dua janji lagi yang berisi: “tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu.”

Setelah adanya sepuluh janji tersebut, dan Bani Israil berikrar (akan memenuhinya), akhirnya di dua ayat inilah lanjutan atas sikap mereka terhadap janji tersebut:

ثُمَّ أَنْتُمْ هَؤُلَاءِ تَقْتُلُونَ أَنْفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مِنْكُمْ مِنْ دِيَارِهِمْ تَظَاهَرُونَ عَلَيْهِمْ بِالْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَإِنْ يَأْتُوكُمْ أُسَارَى تُفَادُوهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (85)

“Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (QS. Al Baqarah: 85)

أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآَخِرَةِ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ (86)

“Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.” (QS. Al Baqarah: 86)

***

Ayat tersebut berkenaan dengan cerita orang Yahudi di Madinah pada permulaan Hijrah. Yahudi Bani Quraizhah bersekutu dengan suku Aus, dan Yahudi dari Bani Nadhir bersekutu dengan orang-orang Khazraj. Antara suku Aus dan suku Khazraj sebelum Islam selalu terjadi persengketaan dan peperangan yang menyebabkan Bani Quraizhah membantu Aus dan Bani Nadhir membantu orang-orang Khazraj. Sampai antara kedua suku Yahudi itupun terjadi peperangan dan tawan menawan, karena membantu sekutunya. Tapi jika kemudian ada orang-orang Yahudi tertawan, maka kedua suku Yahudi itu bersepakat untuk menebusnya kendatipun mereka tadinya berperang-perangan.

Penjelasan ayat 85:

ثُمَّ أَنْتُمْ هَؤُلَاءِ تَقْتُلُونَ أَنْفُسَكُمْ

“Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa)”

Setelah di ayat sebelumnya Bani Israil berjanji kepada Allah swt untuk tidak membunuh, namun di ayat ini telah disebutkan bahwa mereka tidak menepati janji tersebut, mereka mengingkari dengan saling membunuh antara satu sama lain. Saling menebar permusuhan, menumpahkan darah, membunuh sesama saudara mereka sendiri. Padahal apa yang dilakukan oleh Bani Israil dengan saling membunuh itu telah sangat jelas diharamkan di ajaran agama mereka, dan menjaga keselamatan kerabat adalah wajib bagi mereka.

وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مِنْكُمْ مِنْ دِيَارِهِمْ

“dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya.”

Janji kedua yang telah diingkari oleh bani israil adalah mengusir saudara sebangsa dari kampung halaman mereka. Dari penghianatan janji ini, secara tidak langsung Bani Israil telah mengingkari dua kesepakatan Allah swt dengan mereka di ayat sebelumnya, yakni untuk tidak mengusir saudara dari kampung halaman dan berbuat baik kepada kerabat. Sebab adanya pengusiran menandakan bahwa mereka tidak bisa berbuat baik kepada sesama kerabat mereka.

تَظَاهَرُونَ عَلَيْهِمْ بِالْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَإِنْ يَأْتُوكُمْ أُسَارَى تُفَادُوهُمْ

“kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan, tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka”

Sikap ingkar yang dilakukan oleh Bani Israil juga saling menerbar kedzaliman, dengan saling membantu satu sama lain untuk membuat kerusakan, dan senantiasa menebar dosa. Dan mengulang-mengulang kembali perbuatan tersebut dengan menebus kelompok mereka yang tertawan, dan mengembalikan tawanan agar permusuhan tersebut bisa langgeng. Hal tersebut ditunjukkan adanya permusuhan dan persengketaan Yahudi Bani Quraizhah dan Yahudi Bani Nadhir. Dimana Yahudi Bani Quraizhah bersekutu dengan suku Aus, dan Yahudi dari Bani Nadhir bersekutu dengan orang-orang Khazraj. Antara suku Aus dan suku Khazraj sebelum Islam selalu terjadi persengketaan dan peperangan yang menyebabkan Bani Quraizhah membantu Aus dan Bani Nadhir membantu orang-orang Khazraj. Sampai antara kedua suku Yahudi itupun terjadi peperangan dan tawan menawan, karena membantu sekutunya. Tapi jika kemudian ada orang-orang Yahudi tertawan, maka kedua suku Yahudi itu bersepakat untuk menebusnya kendatipun mereka tadinya berperang-perangan. Selain dari yang diperbuat mereka itu, mereka adalah ahli syirik dan menyembah berhala.

وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ

“padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu”

Perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh Bani Israil di atas, baik membunuh, mengusir, membantu dalam menebarkan dosa dan permusuhan telah di larang oleh Allah
swt. di kitab mereka. Allah swt. telah mengharamkan kepada mereka tatkala melakukan hal-hal tersebut.

أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ

Apakah kamu beriman kepada sebagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain?

Sifat ingkar Bani Israil selain dari hal-hal yang telah disebutkan di atas itu, mereka beriman kepada sebagian kitab suci dan mengingkari sebagian yang lainnya. Bentuk mengingkari sebagian kitab itu bermacam-macam, yaitu: (1) Mengambil yang enak dan meninggalkan yang tidak enak, (2) Mempertentangkan ayat-ayat, (3) Mengambil ayat-ayat mutasyabihat (samar maknanya) dan meninggalkan ayat yang muhkamat (jelas).

فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

“Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia”

Balasan yang akan diterima oleh Bani Israil karena melakukan ingkar janji kepada Allah swt. maka mereka di dalam dunia akan mendapat kenistaan. Kenistaan di dunia yang telah menimpa mereka adalah di usirnya Bani Quraidzah dari Madinah dan diperanginya Bani Nadzir oleh tentara Muslim.

وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ

“dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat”

Karena mereka telah mengingkari janji kepada Allah swt., maka selain dari kenistaan yang mereka dapatkan di dunia, di akhirat kelak meraka juga akan mendapatkan siksa api neraka yang merupakan siksa yang paling pedih.

وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

“Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat”

Perbuatan-perbuatan ingkar yang dilakukan oleh Bani Israil tersebut, seperti membunuh, mengusir kerabat mereka, membantu dalam berbuat dosa telah Allah swt ketahui semua. Dan samasekali Allah swt. tidak butuh, tidak takut akan pengingkaran mereka.

Penjelasan ayat 86:

أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآَخِرَةِ

“Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat”

Maksud dari orang yang membeli kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat adalah, orang yang lebih mementingkan keni’matan-keni’matan duniawi dibandingkan keni’matan-keni’matan ukhrawi kelak. Dalam konteks ini, mereka (Bani Israil) telah beriman kepada sebagian isi kitab Taurat dan sebagian yang lain. Mereka tidak mengindahkan janji-janji yang telah mereka sepakati. Iman mereka hanya kepada isi kitab yang di anggap menguntungkan mereka di dunia, dan mengabaikan isi yang dianggap kurang menguntungkan mereka. Padahal isi kitab Taurat adalah penghantar bagi mereka untuk mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.

فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ

“maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.”

Karena mereka telah menggantikan ni’mat akhirat dengan ni’mat dunia dengan mengingkari janji mereka kepada Allah swt., maka mereka kelak akan mendapatkan siksa neraka dan tidak akan mendapatkan syafa’at atau penolong. Dan mereka tidak akan dapat menghindar dari siksaan tersebut.

***

Dari penjelasan ayat ini beserta ayat sebelumnya tentang ingkar janjinya Bani Israil kepada Allah swt. dapat kita petik hikmah untuk menjadikannya sebagai pelajaran untuk menapaki kehidupan kita di dunia. Dimana di dalam penjelasan ke empat ayat tersebut (ayat 83, 84, 85 dan 86) terdapat berbagai petunjuk untuk mendapatkan kebahagiaan dan peringatan untuk kita jauhi bersama. Petunjuk itu adalah yang terdapat di ayat 83-84 tentang perintah beribadah kepada Allah swt. dan tanpa menyekutukannya, berbakti kepada kedua orang tua, kepada kerabat, menyantuni anak yatim, membantu fakir-miskin, berbicara dengan santun kepada semua orang, mendirikan sholat, menunaikan zakat. Sedangkan peringatan yang terdapat di surat tersebut adalah tidak membunuh, tidak mengusir golongan dari kampung halamannya.

Namun, karena pada waktu itu Bani Israil telah mengingkari janji tersebut, mereka telah mementingkan keni’matan-keni’matan duniawi dibandingkan keni’matan-keni’matan ukhrawi, maka sebagaimana penjelasan di ayat 85-86 Allah swt. telah memberi balasan terhadap mereka sebuah kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat (api neraka). Dan samasekali mereka tidak akan mendapatkan syafa’at atau pertolongan untuk bebas dari siksaan Allah swt.

Demikian tafsir dan penjelasan singkat dari kedua ayat tersebut (Al Baqarah: 85-86) yang disarikan dari berbagai sumber. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dan pelajaran di ayat tersebut. Wallahu a’lam bis showab.

Daftar Bacaan:
- Jami’ul Bayan fi Ta’wil al-Qur’an, Abu Ja’far at Tabari
- Tafisr al-Qur’an al-Adzim, Ibn Katsir al-Quroysi
- Mafatihul Ghaib, Fakhruddin Ar Razi.
- Bahrul Ulum, as-Samarqandi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar